PEMERAN UTAMA
Oleh : Rozei Na’im
Kadang aku berpikir, dan bahkan bukan kadang
tapi sering ku berpikir siapa aku ? sebagai apa aku di dunia ini ? apa peranku
? apa hanya diam melihat orang orang melangkah maju, apa hanya diam ketika
melihat orang terjatuh, atau aku menyebabkan orang itu maju atau aku pula yang
menyebabkan seseorang terjatuh.
Melihat orang tertawa, kadang aku ikut tertawa
tanpa alasan jelas mengapa aku ikut tertawa, artinya aku hanya sebagai
pelengkap kebahagiaan orang, saat orang menangis aku hanya bisa “mengatakan
sabar, jangan menangis” artinya aku hanya pelengkap saat seseorang menangis.
Jadi apa peranku sebenarnya di dunia ini ? hanya sebagai pelengkap ?
entahlah...
Kata orang hidup ini tak seindah dan semenarik
di film film. Di film, bagaimana pun film itu berakhir, baik akhir yang
bahagia, atau pun akhir yang menyedihkan tetap saja film itu terlihat menarik,
tapi yang terjadi di kehidupan itu semu.. bagaimana yang dinamakan akhir
bahagia dan yang mana dinamakan akhir yang menyedihkan. saat masa pacaran kita
berakhir ke pernikahan, mungkin itu akan dinamakan akhir yang bahagia, tapi
saat pasangan nikah kita pergi terlebih dahulu meninggalkan kita, itu mungkin
akhir yang menyedihkan.. intinya kita tak tahu bagaimana akhir kehidupan.
Apalagi orang orang yang telah merasakan akhir hidupnya tak akan pernah bisa
mengatakan bagaimana rasa akhir sebuah kehidupan kepada kita, manusia manusia
yang belum berakhir.
Tapi pernah kudengar seseorang mengatakan,
hidup ini memang tidak seindah dan semenarik di film, dan bahkan hidup bukanlah
film. Tapi dia mengatakan kalau “kita bisa membuat film kehidupan kita
sendiri”. Semenarik apa kehidupan kita, semenyedihkan seperti apa kehidupan
kita, itu kita yang menentukannya.
Akhirnya aku tahu, apa peranku di dunia ini ?
bukanlah sebagai pelengkap. Ya aku yakin itu.. aku adalah pemeran utama.
Aku pemeran utama, aku yang melangkahkan
kakiku, aku yang mengayunkan tangganku. Setiap gerakanku adalah aku. Setiap
perkataanku adalah aku. Karena aku pemeran utama di kehidupanku, yang mungkin
bisa saja memberi dampak baik atau buruk kepada kehidupan orang orang di
sekitarku, ya.. karena akulah pemeran utamanya. Kita adalah pemeran utama di
kehidupan kita.
Saat orang tertawa, aku tak perlu tahu kenapa
aku tertawa. Tapi yang harus aku tahu dan percaya, tawaku mempengaruhi
kebahagiaan orang itu. Saat seseorang menangis, ya aku harus mengatakan
"sabar dan janganlah menangis” karena perkataan yang sederhana itu lebih
berharga daripada perkataan orang yang membuatnya menangis dan orang orang yang
tak perduli dengan tangisannya.
Aku sang pemeran utama dalam kehidupanku, dan
kadang pemeran utama dapat menjadi pelengkap kehidupan pemeran utama lainnya.
Setiap orang yang memiliki kehidupan adalah pemeran utama, dia bisa menjadi
seseorang yang bahagia, atau yang menyebabkan orang lain bahagia. Karena aku
sang pemeran utama. Ya AKU. Ya KITA
Satu hal lagi....
Hidup ini
benar benar menarik, dan hidup ini memang bukanlah film. Karena TAK ADA
SATUPUN FILM YANG SEMENARIK KEHIDUPAN
INI.
salam dari saya,, see u next time ^_^
A real film Is A real our life!
ReplyDeleteBagus ni gan! kita hanyalah pemeran yang sutradaranya sendiri allah swt!
ReplyDelete